Kamis, 24 Agustus 2017

PEMBERIAN JAHE INSTAN TERHADAP KEJADIAN MUAL MUNTAH DAN ASUPAN ENERGI PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA.

PEMBERIAN JAHE INSTAN TERHADAP KEJADIAN MUAL
MUNTAH DAN ASUPAN ENERGI PADA IBU HAMIL TRIMESTER
PERTAMA.
 
oleh : Muthia Farah Diba D, Institut Pertanian Bogor 
PENDAHULUANKehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi sehingga kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Kekurangan energi dan zat gizi dapat
berdampak buruk pada ibu maupun janin. Mual dan muntah (
emesisgravidarum) merupakan
keluhan yang sering terjadi pada kehamilan trimester pertama. Bila tidak diatasi, ibu dan
janin dapat berisiko kekurangan gizi karena kurangnya asupan energi. Pengobatan herbal
secara tradisional merupakan pilihan yang dianggap aman. Jahe telah banyak digunakan
untuk mengatasi berbagai keluhan medis diantaranya mual dan muntah. Jahe bekerja pada
saluran pencernaan dengan meningkatkan motilitas gaster dan usus halus. Pada tahun 2011,
didapatkan 2.888 wanita terdeteksi berisiko tinggi kehamilan yang dapat menyebabkan
komplikasi kehamilan sampai dengan kematian ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan
mengetahui efektivitas jahe instan yang berisi sari jahe 290 mg terhadap penurunan kejadian
mual muntah dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam menurunkan
kejadian mual muntah serta mengetahui peningkatan jumlah asupan energi 24 jam pada ibu
hamil trimester pertama.
 
METODEPenelitian true experiment, dengan desain pre-post control group, dimulai pada 23 Maret –
10 Juli 2013 dengan menggunakan teknik
cluster random sampling danconsecutive sampling.
Penelitian melibatkan 101 wanita hamil dengan usia kehamilan kurang dari 15 minggudi RSB
Sayang Ibu, Puskesmas Klandasan Ilir, dan Puskesmas Sepinggan di wilayah Balikpapan.

Besar sampel ditetapkan berdasarkan rumusperbedaan dua mean (16), dengan tingkat
kepercayaan (CI) 95%;
power (β) 80%; standar deviasi sebesar 1,2; dan mean difference yaitu
0,77 (8); perkiraan sampel
drop out sebesar 20% sehingga jumlah sampel masing-masing
kelompok adalah 47 ibu hamil. Subjek penelitian diambil secara acak dan diberikan jahe
instan atau plasebo sebanyak 10 g, 2 kali sehari selama seminggu. Seluruh subjek penelitian
dinilai tingkat mual muntah dan asupan energi 24 jam selama pre dan pos intervensi.
Penggunaan obat atau suplementasi dari dokter/bidan dicatat dan tidak dihentikan.
 
HASILSecara keseluruhan, subjek dalam penelitian ini berjumlah 101 orang terdiri dari 50 orang
sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian jahe instan dan 51 orang sebagai kelompok
plasebo. Karakteristik umum subjek penelitian ini meliputi usia, berat badan, tinggi badan,
usia kehamilan, paritas, dan suplementasi, dimana tidak ada perbedaan karakteristik antara
kelompok jahe instan dan plasebo. Tingkat mual muntah mengalami penurunan secara
signifikan pada kelompok jahe 52% dibanding plasebo 17,7% (p<0,05). Jahe instan dapat
menurunkan tingkat mual muntah 6 kali lebih besar dibanding plasebo (p<0,05). Jumlah
rerata asupan energi 24 jam meningkat secara signifikan pada kelompok jahe (1629,58 kcal ±
468,04 kcal; p<0,05) dibanding plasebo (1160,27 kcal ± 341,85 kcal; p>0,05). Jahe instan
dapat meningkatkan rerata jumlah asupan energi 24,5 kali lebih besar dibanding plasebo
(p<0,05).
Usia kehamilan dan penggunaan asam folat tidak mempengaruhi rerata jumlah asupan energi
pasca-intervensi. Sementara pada variabel paritas, suplementasi vitamin B6 dan zat
besi+mikronutrien lain memiliki p Value kurang dari 0,25 sehingga dilakukan analisis
multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Berdasarkan penghitungan stratifikasi pada
setiap model didapatkan bahwa semua variabel luar bukan merupakan faktor pengganggu
(selisih OR < 20%)
 
PEMBAHASANStudi klinis menunjukkan bahwa jahe memiliki efek langsung pada saluran pencernaan
dengan meningkatkan motilitas lambung serta absorpsi racun dan asam. Jahe diperkirakan
meningkatkan tonus otot usus dan merangsang aliran air liur, empedu, dan sekresi lambung.
Salah satu kandungan senyawa jahe adalah diterpenoid yang telah terbukti memiliki
aktivitas yang mirip dengan neurotrasmitter 5-HT3 antagonis seperti
ondansetron dan obat
emetik lainnya. Dengan berkurangnya intensitas dan durasi mual muntah pada ibu hamil,
dapat memperbaiki asupan energi yangkurang baik di awal kehamilan.
Pada penelitian ini terlihat bahwa pemberian jahe instan dapat membantu meningkatkan
rerata jumlah asupan energi 24 jam (kalori) ibu hamil trimester pertama yang mengalami
mual muntah kehamilan. Senyawa aktif jahe yang terkandung dalam jahe instan mampu
menurunkan tingkat mual muntah kehamilan trimester pertama. Jahe instan mampu
memberikan rasa nyaman pada ibu terutama pada keluhan mual dan muntah kehamilan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat sejauh mana pengaruh usia kehamilan,

paritas, dan penggunaan suplementasi terhadap kejadian mual muntah dan peningkatan
asupan energi pada ibu hamil yang minum jahe instan.
 
KESIMPULANJahe instan dapat menurunkan tingkat mual muntah 6 kali lebih besar dibandingkan plasebo,
dimana terdapat peningkatan jumlah asupan energi pada ibu hamil dengan mual muntah
kehamilan yang diberi jahe instan dengan dosis 290 mg dibandingkan plasebo. Jahe instan
dapat meningkatkan rerata jumlah asupan energi 24,5 kali lebih besar dibandingkan plasebo.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, disarankan kepada ibu hamil untuk meminum jahe
instan sebagai penanganan pertama yang relatif aman dibandingkan meminum obat tanpa
resep dokter. Tenaga kesehatan bisa menggunakan jahe instan sebagai salah satu penanganan
alternatif dan komplementer melengkapi pengobatan standar untuk mengatasi
emesis
gravidarum
. 
DAFTAR PUSTAKASetyawati Nurfalah, Mae Sri Hartati Wahyuningsih, dan Detty Siti Nurdiati. 2014. Pemberian
jahe instan terhadap kejadian mual muntah dan asupan energi pada ibu hamil trimester
pertama.
Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 10(04):191-197.
sumber gambar
: http://family.fimela.com/resources/news/2012/08/03/166/paging/364/640xauto-jahemeredakan-mual-saat-hamil-120803d-1.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar